Menggapai Keindahan Desa di Atas Awan, Wae Rebo Nusa Tenggara Timur

Desa Wae Rebo, NusaTenggara Timur (@ahmadrizalq)

Setelah menikmati perjalanan di lautan atau living on board selama empat hari tiga malam, akhirnya Selasa 3 Mei 2016 saya dan teman teman sampai juga di Labuan Bajo. Walaupun sudah ada di daratan badan masih bergoyang - goyang seperti saat di kapal. Setelah menunggu sekitar setengah jam akhirnya di jemput oleh pihak rental yang akan menemani menjelajahi daratan Flores. Tujuan pertama penjelajahan adalah Desa Wae Rebo, Desa yang mendapat penghargaan tertinggi dari UNESCO yaitu penghargaan konservasi warisan budaya. Ternyata perjalanan ke Wae Rebo tidaklah mudah, jalan yang kecil, rusak, dan sangat berkelok - kelok menjadi santapan renyah ketika di dalam mobil elf. Setelah perjalanan kurang lebih dua belas jam, akhirnya sampai juga di penginapan untuk istirahat sejenak sebelum besok melanjutkan perjalanan ke Desa Wae Rebo. Nama penginapannya adalah Wae Rebo Lodge, terletak di Dintor, Daerah terdekat sebelum menuju ke Desa Wae Rebo. Pemilik penginapan ini ada bapak Martinus Anggo, warga asli Wae Rebo yang sekaligus menjadi pemandu untuk tamu - tamu yang ingin menuju Wae Rebo. Konsep penginapan juga bagus, jika kamu bangun pagi - pagi, kamu akan di sajikan pemandangan khas di tengah sawah yang sangat indah sekali.

Ini Cara Buat Kamu yang Ingin Bahagia di Hari Tua

untuk info lomba blog BPJS Ketenagakerjaan bisa klik banner di atas

Menjadi tua sudah menjadi takdir bagi setiap manusia, kecuali bagi yang mendapat panggilan Tuhan yang Maha Kuasa. Menjadi tua membuat setiap manusia harus berhenti bekerja atau pensiun sehingga tidak bisa menghasilkan uang seperti ketika masih bekerja. Bagi orang - orang yang masih muda seperti saya, pasti menjadi bayang - bayang yang akan selalu menghantui setiap harinya. Terbayang - bayang apakah masa tua saya akan bahagia atau tidak. Saya sudah sering melihat keadaan orang - orang yang sudah tua di sekitar saya. Terkadang ada orang yang hari tuanya tenang, kaya, dan sehat, terkadang juga ada yang hari tuanya resah, tidak memiliki Jaminan Hari Tua, dan sakit - sakitan. Semua kembali bagaimana pola hidup dan perencanaan di hari tua ketika masih muda.

[Review] Travelio.com , Website untuk Mencari Persewaan Apartment, Villa, dan Rumah

  

Bagi sebagian besar orang mungkin masih asing dengan nama Travelio. Saya mengetahui Travelio beberapa tahun yang lalu, ketika travelio menjadi salah satu fasilitator seminar tentang traveling yang ada di kota saya. Ketika kompetitor yang sejenis hanya menawarkan hotel, travelio memberikan pelayanan persewaan apartment, villa, dan rumah yang bisa disewa dalam jangka waktu harian, mingguan, maupun bulanan, tergantung kebutuhan. Menurut saya inilah yang membedakan Travelio dengan website - website yang lainnya. Travelio memberikan pilihan lebih dari 1000 unit apartment, villa, dan rumah di 20 Kota.

Meraih Mimpi Menikmati Keindahan Alam Flores

Berawal dari mimpi membayangkan keindahan alam mengenai flores, akhirnya bulan April 2016 lalu saya bisa mengunjunginya. Dengan mengikuti share cost atau iuran bersama 22 orang dan berasal dari berbagai macam daerah, ada yang dari Jakarta, Bandung, Padang, Jogja, Malang dan Semarang. Share cost ini dilakukan dengan cara Living On Board atau bisa disebut juga hidup di kapal. Menggunakan kapal yang menurut saya lumayan besar bisa menampung 25 orang dengan dengan fasilitas berupa beberapa kamar kecil, satu dek besar untuk tidur bersama, dapur, dan dua toilet. Ada juga fasilitas seperti listrik, air mineral yang unlimited, dan makan 3 kali sehari, serasa seperti rumah sendiri. Living on Board Start mulai dari Lombok, NTB dan finish di Flores, NTT selama 4 hari 3 malam. Living On Board ini tidak hanya perjalanan dari start ke finish aja, kapal juga berhenti sejenak untuk snorkeling dan bersandar ke pulau - pulau kecil yang dilewati untuk menikmati keindahan alamnya.

Suasana dikapal sebelum berangkat